Beranda › Forum › SWR& Power Meter › Sains sedang populer di Asia-Pasifik selama pandemi
- This topic has 0 balasan, 1 suara, and was last updated 3 years, 1 months yang lalu by terrygerald83.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
19/07/2021 pada 14:47 #8242terrygerald83Peserta
Selama masa pandemi COVID-19 ini, sains sebagai pemberi harapan di seluruh global. Berkat sains, kita bisa menemukan bagaimana cara kerja virus serta berbagi vaksin dalam saat yang singkat berdasarkan pengalaman berasal tahun ke tahun atas riset serta ekplorasi sains sebelumnya.
tidak mengherankan, peningkatan akan harapan ini ialah konklusi yg ditemukan dalam laporan State of Science Index (SOSI) tahun ini. SOSI artinya sebuah studi tahunan yang dilakukan forum pihak ketiga bekerja sama dengan 3M menjadi perusahaan sains global buat meneliti pandangan warga terhadap sains. Studi ini dilakukan berasal Febuari sampai Maret 2021 menggunakan melibatkan 17.000 responden, naik 14.000 responden dari studi tahun sebelumnya dan hal ini mengakibatkan studi kami menjadi studi dengan asal data terbanyak hingga ketika ini.
berdasarkan yang akan terjadi studi SOSI, sains sudah membawa asa baru pada kawasan Asia-Pasifik (APAC). saat perhatian beralih ke vaksin, masyarakat pada Asia Pasifik mengandalkan sains buat membantu memulihkan serta menata pulang kehidupan. sebanyak 91% responden di daerah APAC berkata bahwa sains memberi asa baru buat masa depan, dan 90% berharap sains bisa membawa perubahan yang lebih baik pada 2021.
“Selain asa, kami juga menemukan bahwa tren kepercayaan akan sains semakin semakin tinggi. Hal ini dibuktikan dari 91% responden Asia-Pasifik yang saat ini percaya pada sains diikuti dengan 86% yg percaya di ilmuwan. Ini ialah kamera nikon taraf kepercayaan di sains tertinggi sejak SOSI pertama kali diselenggarakan pada 2018 kemudian,” istilah Vice President and Managing Director, 3M South East Asia Region and Country Leader, Singapore Kevin McGuigan.
rakyat jua menerangkan dukungannya pada sains. Hal ini bisa dilihat dari 60% warga pada APAC percaya bahwa sains sangat penting bagi kehidupan sehari-hari mereka waktu ini. angka tersebut lebih tinggi ketimbang rata-rata global yang menerangkan angka 56%. Selain itu, warga pula mengambarkan pandangan yg tidak selaras, 73% warga pada APAC berkata bahwa mereka akan membela sains saat orang lain mempertanyakannya. Ini menjadi sangat penting terutama buat mengatasi misinformasi dan narasi yg bertentangan yang berkaitan dengan pandemi atau vaksin.
berlawanan berasal kepercayaan yg sedang popular, pandemi ternyata tidak berdampak jelek terhadap perubahan iklim. Justru sebaliknya, COVID-19 sudah menaikkan kesadaran warga perihal perubahan iklim bahkan jauh melebihi negara lain di global. sebesar 82% rakyat pada APAC berkata bahwa pandemi sudah membuat mereka lebih sadar lingkungan, lima persen lebih banyak dibandingkan menggunakan rata-rata secara global. Ditambah, adanya kesadaran akan urgensi seputar perubahan iklim dikarenakan 90% rakyat setuju buat menghadirkan solusi yg lebih baik dalam mengurangi dampak perubahan iklim perlu segera dilakukan. Selain itu, 89% masyarakat pada APAC percaya bahwa orang wajib mengikuti sains agar bisa menciptakan dunia yang berkelanjutan.
Hal ini disambut baik sang pemerintah Indonesia. Bulan Januari lalu, pemerintah merilis rencana pembangunan berkelanjutan pertama di Indonesia. beserta menggunakan indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), pengurangan nomor kemiskinan, serta taraf lapangan kerja, terdapat hal yang tidak kalah krusial yakni emisi gas rumah kaca. Sebagaimana ini adalah langkah krusial Indonesia sebagai bagian asal negara dengan ekonomi terbesar di global.
Sains telah sebagai bagian masyarakat dan akan sebagai solusi tantangan terberat yang kita hadapi. Hal ini disetujui sang sebagian besar responden yang mengikuti studi sebelumnya. masyarakat pada daerah APAC telah mengambil langkah perubahan pada apresiasi mereka terhadap sains serta kami melihat telah banyak orang yang berani melangkah untuk sains. namun ini saja belum relatif, masih poly hal yg perlu dilakukan. sebesar 89% masyarakat pada daerah APAC percaya kita perlu mempertinggi keragaman dan inklusi dalam bidang mirip sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Selanjutnya, 91% percaya bahwa perusahaan harus memainkan peran kunci pada menaikkan keragaman dalam bidang STEM.
ketika varian baru asal COVID-19 ditemukan dan diikuti dengan meningkatnya gelombang penularan, sulit buat memprediksi kapan pandemi ini akan sahih-benar berakhir. menggunakan hanya pengalaman satu tahun kebelakang, masih terlalu dini buat memprediksi apakah minat baru kita terhadap sains ini akan bertahan buat kedepannya.
29% warga pada APAC tidak konfiden atau tidak percaya bahwa bahwa apresiasi kita terhadap sains ini tidak akan berlanjut. Meskipun angka ini lebih rendah asal rata-homogen warga dunia yakni 41%, permanen nomor ini adalah angka yang mengkhawatirkan. agama dan apresiasi terhadap sains adalah kunci buat memerangi misinformasi seputar COVID-19 dan vaksin yang tersebar. Tentunya ini akan memiliki implikasi serius pada seberapa cepat kita akan dapat menemukan solusi berasal pandemi ini. oleh karena itu, dukungan pada sains perlu dilanjutkan.
Disinilah perusahaan dan petinggi usaha lainnya memainkan peran mereka buat mengajak orang lebih bergantung pada sains. keliru satunya adalah dengan memberikan akses pendidikan dibidang STEM yg berkualitas buat warga .
di Indonesia sendiri, 3M telah meluncurkan kompetisi sains yg bertajuk “3M Science Games” dan diperuntukan di anak SD pada tahun kemudian. program ini dirancang buat menaikkan serta mendorong pembelajaran dibidang STEM serta menyoroti pentingnya pembelajaran sains semenjak usia belia serta membuktikan dampak asal sains yang melipah dalam kehidupan sehari-hari kita.
Selain itu, pada Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, serta Vietnam, 3M telah memperjuangkan sains dan inovasi melalui kompetisi “3M Inspire Challenge”. Kompetisi ini artinya kompetisi tingkat regional yg diperuntukan bagi mahasiswa berasal semua jurusan dan acara studi buat mencitakan solusi bertemakan teknologi, penemuan, dan keberlanjutan.
“3M tahu persis pentingnya sains. sehabis mereka memakai sains buat berbagi produk serta solusi yg lebih baik, menciptakan fasilitas yg lebih baik dan mengoptimalkan model bisnis, perusahaan dengan perputaran bisnis di dalamnya akan memanfaatkan asal daya yang mereka miliki untuk memperjuangkan sains. saya yakin, kami akan melanjutkan momentum yg baik ini buat membentuk masa depan yg lebih safety, hijau, kuat, dan lebih adil di Asia Tenggara serta sekitarnya.” tutup Kevin.
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.