Beranda › Forum › Topik Lain-Lain › Oksigen Tertua di Alam Semesta, Temuan Para Astronom di Galaksi Kuno
- This topic has 0 balasan, 1 suara, and was last updated 3 years, 1 months yang lalu by christopertimothy55.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
17/07/2021 pada 15:10 #8203christopertimothy55Peserta
Oksigen tertua di alam semesta telah ditemukan para ilmuwan pada sebuah studi. gerombolan bintang akbar tadi mendapat julukan SXDF-NB1006-2.
lalu terletak lebih kurang 13,1 miliar tahun cahaya berasal Bumi. Para ilmuwan menemukan galaksi tadi yang paling tertua pada tahun 2012.
inovasi Oksigen Tertua di Alam Semesta
saat pertama kali mengamati, para astronom menemukan Bila galaksi memiliki hidrogen terionisasi. dalam sketsa seniman memiliki rona ungu.
Sebuah pertanda Jika ada radiasi yang mengalir. Selain itu, bintang-bintang galaksi cukup energik. bisa melepaskan elektron dari atom pada wilayah ruang tadi.
saat ini, para tim melakukan pengamatan baru dari panjang gelombang cahaya inframerah eksklusif dari galaksi tersebut. lalu membagikan atom oksigen yang mempunyai dua elektron hilang. Terjadi di daerah yg mungil menggunakan penggambaran rona hijau.
Mengutip sciencemag.org, para ilmuwan melaporkan Jika semua elemen pada alam semesta lebih berat asal hidrogen, helium serta litium telah ditempah oleh gabugan nuklir di inti bintang. lalu menyebar ke luar angkasa oleh ledakan supernova.
penemuan tadi menunjukkan Bila tersebut bisa teramati waktu ini. telah sebagai galaksi menggunakan oksigen tertua di alam semesta. Setidaknya ada satu generasi bintang terbentuk, hayati serta meninggal.
Kurangnya cahaya inframerah dari galaksi pada aneka macam panjang gelombang, membagikan ada sedikit debu. kemudian menyerap lalu memancarkan kembali radiasi bintang.
Kemungkinan ada banyak galaksi di usia yang sama menggunakan halo oksigen. Para tim mencatat dan mendeteksi, lalu menganalisis kamera canon supaya dapat membantu mengungkapkan tentang bagaimana bintang serta galaksi terbentuk. Selanjutnya menelaah perihal revolusinya di alam semesta.
Galaksi Primordial mempunyai Oksigen Terjauh
9a4fa7284df01cdbf44ebce113378856 oksigen pada keliru satu galaksi pertama pada alam semesta telah ditemukan sang para astronom. Galaksi tadi sudah lahir tidak usang sehabis Abad Kegelapan Kosmik. pada sebuah penelitian baru menemukan kosmik yg ada sebelum alam semesta memiliki bintang.
inovasi oksigen tertua pada alam semesta dapat membantu memecahkan rahasia seberapa akbar bintang pertama membantu membersihkan kabut keruh. Para peneliti melakukan analisis yang berpusat di galaksi SXDF-NB1006-2.
pada penelitian sebelumnya menunjukkan Bila lebih kurang 13,8 miliar tahun kemudian, sehabis alam semesta lahir pada Big Bang. seluruh atom yang ada terpecah sebagai inti bermuatan positif dan elektron menggunakan muatan negatif.
Pasalnya, alam semesta begitu panas. Sup ion menggunakan muatan listrik ini mengembangkan cahaya kemudian mencegah buat berkiprah menggunakan bebas.
Abad Kegelapan Alam Semesta
kurang lebih 380.000 tahun sehabis Big Bang, alam semesta cukup mendingin. Hal tersebut bertujuan agar partikel bergabung balik menjadi atom. di akhirnya memungkinkan cahaya pertama pada kosmos dari berasal Big Bang yg bersinar.
namun setelah era kombinasi, ada Abad Kegelapan Kosmik. Selama zaman ini terjadi, tidak terdapat cahaya lain. karena bintang-bintang belum terbentuk.
Kejadiannya berlangsung lebih asal 1/2 miliar tahun. Gumpalan gas runtuh dan membentuk bintang serta galaksi pertama. perkiraan oksigen terdeteksi pada alam semesta ini 10 kali lebih sedikit pada SXDF-NB1006-2 daripada surya.
Sinar ultraviolet intens mengionisasi serta menghancurkan sebagian besar hidrogen bermuatan netral. lalu membelahnya buat membuat proton dan elektron.
menggunakan melihat galaksi kuno, para peneliti kemungkinan akan menemukan petunjuk perihal penyebab reionisasi. Kemungkinan besar , galaksi yang teramati merupakan asal cahaya bertenaga buat reionisasi.
Berburu Galaksi Purba dengan Oksigen
Para tim melakukan analisis tentang galaksi terjauh dengan oksigen tertua di alam semesta. Penelitian berfokus di cahaya asal oksigen serta partikel debu.
lalu mencari unsur berat pada alam semesta awal. Tim melakukan pendekatan buat mengeksplorasi kegiatan pembentukan bintang di periode tersebut.
ada 9a4fa7284df01cdbf44ebce113378856 oksigen yg jelas asal SXDF-NB1006-2. Oksigen tadi terionisasi serta membagikan Bila galaksi memiliki sejumlah bintang super besar muda. Jumlahnya beberapa lusi lebih berat daripada mentari .
Bintang muda ini memancarkan sinar ultraviolet yg kuat. Galaksi ini tampaknya tak memiliki lubang hitam supermasif. tetapi memiliki sejumlah bintang masif. Jadi, kemungkinan bintang masif tadi sudah mengionisasi ulang alam semesta.
Pengamatan dengan resolusi lebih tinggi akan memungkinkan buat dapat melihat distribusi serta pergerakan oksigen tertua pada alam semesta. kemudian memberikan isu buat tahu dari sifat galaksi tersebut.
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.