Kesulitan belajar daring di masa pandemi ini membentuk para anak didik pada Ciamis ini memakai Radio Handy Talky (HT) buat belajar. Para peserta didik Ciamis tersebut artinya anak-anak sekolah tingkat MI (Madrasah Ibtidaiyah) Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis.
Keterbatasan sinyal sebab berada pada wilayah pelosok menghasilkan para murid pada sekolah tersebut belajar memakai Radio HT selama pandemi ini. Selain itu, banyak jua murid pada sekolah tersebut yg tidak mempunyai smartphone.
“Jadi, agar siswa masih bisa belajar, kami mengakalinya menggunakan Radio HT. tetapi, belajar seperti ini masih kurang efektif. sebab, Radio HT hanya mengirim bunyi saja, tidak bisa kirim gambar,” kentara guru tingkat MI Pasawahan tadi, Yayat Hayatul Hasani, Selasa (4/lima/2021).
Kesulitan belajar tersebut bisa dikatakan, pendidikan di Indonesia masih belum merdeka. sebab, cara belajarnya tadi sebagai zakat mal kesenjangan dengan cara belajar para anak didik yg bisa belajar secara daring.
“Maka, jangan samakan antara pendidikan di kota dan pada kampung. Adil itu bukan harus sama, tetapi adil itu harus menempatkan sesuatu pada tempatnya,” tegasnya.
namun, para peserta didik Ciamis dan guru pada sekolah tadi tetap bersyukur karena masih mampu melakukan proses pembelajaran pada masa pandemi ini menggunakan memakai Radio HT.
“Jadi, penggunaan Radio HT ini difasilitasi sang RAPI (Radio Antar-Penduduk Indonesia). Walau hanya lima unit saja, namun masih bisa kita atasi menggunakan belajar per gerombolan ,” ungkap guru honorer yg gajinya hanya Rp300 ribu per bulan tersebut.